Plafon KPR Adalah: Faktor Penentu, Tips Memilih, Menentukan Plafon KPR

PropertyKlik.com – Plafon KPR adalah besaran utang yang diberikan bank saat mengajukan KPR. Begitulah pengertian plafon KPR secara sederhana. Namun, secara umum istilah plafon di bidang keuangan sering digunakan untuk merujuk kepada tingkat atau batas maksimum yang diizinkan dalam transaksi keuangan.

Istilah ini biasanya diterapkan pada berbagai faktor seperti suku bunga, saldo pinjaman KPR, dan harga beli. Sebetulnya ada banyak jenis plafon yang digunakan di pasar keuangan modern. Contoh umumnya adalah dengan memberlakukan batas atas pada tarif sewa yang dapat dibebankan pemilik properti kepada penyewa.

Contoh umum lainnya termasuk batas atas yang dikenakan oleh bank pada ukuran atau frekuensi transfer dana elektronik, tingkat bunga maksimum yang diizinkan menurut undang-undang untuk pinjaman konsumen, atau harga tertinggi yang diizinkan untuk utilitas yang diatur.

Produk kredit dengan suku bunga variabel seringkali juga menyertakan plafon suku bunga dalam ketentuan pinjaman mereka. Dalam situasi tertentu, debitur perorangan mungkin juga menghadapi batasan jumlah uang yang dapat mereka pinjam.

Salah satu contohnya adalah plafon KPR yang telah mengatur besarnya pinjaman untuk membeli rumahNah, dari sekian banyak istilah plafon, secara spesifik ulasan soal plafon KPR akan dibahas lewat poin-poin berikut:

Plafon KPR Adalah

Plafon KPR adalah besarnya pembiayaan atau nilai kredit yang diberikan oleh perusahaan pembiayaan seperti misalnya bank. Definisi tersebut mengacu kepada kamus pembiayaan yang diterbitkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Sementara itu, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), plafon kredit adalah batas tertinggi (biaya, kredit dan sebagainya) yang disediakan. Istilah plafon kredit ini yang kemudian juga ditemukan dalam sistem Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang berarti jumlah pinjaman yang diberikan oleh bank kepada nasabah.

Jika dihitung besarannya, plafon KPR adalah harga rumah dikurangi jumlah uang muka yang Anda bayarkan kepada bank. Dengan begitu uang muka atau DP rumah akan sangat mempengaruhi jumlah plafon pinjaman yang Anda ajukan. Pada akhirnya hal ini juga akan mempengaruhi cicilan angsuran pinjaman KPR rumah setiap bulannya.

Singkatnya, plafon kredit merupakan utang Anda ke bank. Dalam kalkulator KPR, nilai plafon pinjaman menjadi faktor utama yang harus Anda input. Misalnya, Anda ingin membeli rumah dengan harga Rp500 juta melalui KPR dengan tenor selama 15 tahun.

Jika uang muka yang diperlukan dalam pemberian rumah adalah 30 persen, berarti untuk DP yang harus diserahkan adalah Rp150 juta. Jadi, plafon kredit yang Anda peroleh dari Bank nantinya adalah Rp350 juta.

Cari rumah, apartemen, atau ruko di lokasi strategis dengan harga kompetitif?!

Semua tersedia lengkap di sini!

Faktor Penentu Plafon KPR

KPR memang bisa menjadi salah satu solusi pembiayaan perumahan Anda. Pasalnya, dengan mahalnya harga rumah saat ini, Anda pun tetap bisa membeli rumah dengan cara mencicil lewat KPR. Saat ini juga tidak sedikit bank yang ikut menawarkan fasilitas KPR dengan bunga kompetitif, dan promo yang menarik.

Besaran plafon KPR untuk setiap orang juga berbeda-beda, lho! Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan oleh pihak bank untuk menentukan besaran pinjaman KPR. Apa saja yang jadi pertimbangan? Yuk, simak ulasannya sebagai berikut:

1. Penghasilan

Penghasilan atau pendapatan Anda setiap bulan sudah pasti akan menjadi tolak ukur bank untuk memberikan atau menyetujui pengajuan KPR atau tidak. Setiap bank memiliki standarisasi berbeda untuk nasabah yang bisa diberikan besaran pinjaman. Namun, rata-rata bank menerapkan gaji minimal sebesar Rp3 juta per bulan untuk minimal penghasilan nasabah.

Untuk kalangan pengusaha, hal penting yang terkait dengan penghasilan pastinya merupakan laporan keuangan. Bentuknya bisa apa saja, mulai dari slip rekening tiga bulan terakhir atau buku laporan keuangan sederhana yang bisa bank gunakan sebagai acuan untuk mengecek keuangan pribadi Anda.

2. NPWP

Selain penghasilan, NPWP juga menjadi acuan bagi bank untuk memberikan KTA. Tetapi, banyak nasabah yang masih meremehkan kelengkapan dokumen ini. Tanpa mengajukan dokumen NPWP, banyak pengajuan KTA yang pada akhirnya ditolak. NPWP sangat bermanfaat dan berguna untuk bank karena dapat melihat histori pembayaran pajak Anda selama ini. Nah, rekam jejak itu dapat berguna untuk menentukan besaran nilai pinjaman yang bisa Anda terima dari bank.

3. Rekening Bank

Bank juga biasanya mewajibkan Anda sebagai calon nasabah untuk menyertakan buku tabungan. Pastikan Anda mengisi data pengajuan yang sesuai dengan data yang ada di dalam buku tabungan.

4. Kartu Kredit dan Skor Kredit

Dalam setahun pihak bank akan mengecek apakah pola penggunaan kartu kredit Anda. Jika Anda masih sering menunggak pembayaran kartu kredit, jangan harap pengajuan KPR Anda dapat berjalan dengan mulus. Jangan lupa untuk selalu membayar tagihan kartu kredit setiap bulan sebelum jatuh tempo.

Limit kartu kredit yang digunakan juga lebih baik dimanfaatkan dengan optimal, jangan sampai overlimit. Hal ini ternyata dapat mempengaruhi penilaian besaran plafon yang akan diberikan.

Sementara untuk skor kredit, Pihak bank juga akan mengecek skor kredit dan SLIK OJK Anda sebelum memproses pengajuan KPR. Sistem Layanan Informasi Keuangan atau SLIK OJK merupakan sistem informasi yang pengelolaannya di bawah tanggung jawab OJK yang berisi informasi keuangan debitur.

Riwayat kredit ini akan dinilai berdasarkan performa pembayaran. Jika Anda pernah menunggak suatu cicilan, bisa jadi skor kredit jadi buruk. Jika skor kredit jelek, Anda akan kesulitan melakukan pinjaman KPR atau tetap diterima namun dengan limit atau besaran pinjaman yang jauh lebih kecil.

Plafon KPR Bank di Indonesia

plafon kpr adalah 2
Besaran plafon KPR tergantung dari kebutuhan, bank pemberi pinjaman dan riwayat kredit nasabah sendiri.

Besaran plafon yang diberikan oleh bank kepada masing-masing nasabahnya jelas berbeda satu sama lain. Semuanya tergantung dari kebutuhan, bank pemberi pinjaman dan riwayat kredit nasabah sendiri. Namun, ada juga produk yang tidak membatasi jumlah plafon kredit seperti KPR Platinum dari Bank BTN.

Namun, perlu diketahui, plafon juga ditentukan berdasarkan jenis produk yang dipilih, ya! Sebagai gambaran, berikut ini besaran plafon kredit yang berlaku di berbagai bank:

1. Bank BCA

Plafon KPR BCA berkisar Rp250 juta hingga Rp5 miliar dengan jangka waktu antara 1 tahun hingga 20 tahun.

2. Bank BNI

Plafon KPR BNI berkisar Rp100 juta hingga Rp5 miliar dengan jangka waktu hingga 25 tahun.

3. Bank Mandiri

Plafon KPR Mandiri maksimal sampai Rp15 Miliar dengan jangka waktu hingga 20 tahun.

4. Bank BTN

Plafon KPR BTN berkisar Rp250 juta hingga Rp1,5 miliar dengan jangka waktu hingga 25 tahun.

Tips Memilih dan Menentukan Plafon KPR yang Tepat

Andai saja memilih dan mengajukan KPR sama menyenangkannya dengan berbelanja sepatu atau gadget…. Tapi sayangnya, waktu dan usaha yang diperlukan untuk mengurus pengajuan KPR tak semudah dan menyenangkan ketika Anda berbelanja hal-hal di atas.

Untuk itu berikut adalah tips untuk memilih pinjaman dan menentukan plafon yang tepat seperti yang dilansir dari Nerdwallet.

1. Cari tahu kemampuan finansial Anda

Karena ini adalah pembelian dengan nominal yang besar, Anda harus dapat menentukan apakah nilainya terjangkau dengan kemampuan finansial Anda. Jika Anda memiliki skor kredit yang layak, bank besar kemungkinan akan yakin untuk menyetujui pengajuan KPR Anda.

Kewajiban mereka adalah memberikan pinjaman dan Anda harus membayarnya kembali. Jadi sisakan sedikit ruang dalam anggaran Anda untuk tetap mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari.

2. Siapkan uang muka

Bank tidak hanya ingin Anda memenuhi syarat untuk mendapatkan pinjaman besar, mereka juga ingin Anda memiliki sejumlah uang di bank untuk membayar uang muka. Jumlah uang muka yang ingin Anda ajukan sebaiknya semampu yang bisa Anda lakukan.

Menemukan rumah idaman jadi gampang berkat bantuan agen properti profesional dan berpengalaman.

Temukan agen properti berdasarkan kawasan incaran Anda di sini!

3. Pertimbangkan tenor dan plafon KPR

Berapa jangka waktu KPR yang tepat? KPR jangka panjang, misalnya 25 tahun, tentunya memerlukan komitmen tinggi. Tetapi ada juga KPR dengan tenor 10 dan 15 tahun. Jika anggaran Anda memungkinkan untuk pembayaran cicilan yang lebih besar, maka bisa pilih pinjaman jangka pendek.

Pinjaman jangka pendek memungkinkan Anda untuk memperoleh manfaat. Pertama pengurangan yang signifikan dalam total biaya bunga selama masa KPR dan tingkat suku bunga KPR yang lebih baik.

4. Pilih jenis KPR yang tepat

Pastikan Anda memilih jenis KPR yang cocok dengan kebutuhan Anda.

5. Mengajukan Plafon KPR ke sejumlah bank

Sebaiknya Anda membandingkan lebih dari dua bank yang menawarkan program KPR. Dengan membandingkan produk Anda bisa berhemat besar dengan mendapatkan tingkat suku bunga dan plafon terbaik.

Itulah penjelasan lengkap terkait plafon KPR, faktor penentunya, hingga tips memilih dan menentukan KPR dengan plafon yang tepat. Semoga informasi yang kami berikan bermanfaat, terutama bagi PropKlikers yang hendak membeli rumah pertamanya, baik dengan pengajuan KPR, cash bertahap, atau malah cash keras.membeli rumah, apartemen, atau tanah.

PropertyKlik.com: Portal Properti Terpercaya untuk Wujudkan Hunian Impian Anda #KlikAja

Orang lain juga bertanya: Plafon KPR Adalah

  • Pengertian Plafon: Plafon adalah permukaan interior yang menutupi ruangan bagian atas untuk membatasi jarak langit-langit dengan lantai pada suatu ruangan. Sebenarnya plafon tidak dianggap sebagai elemen struktural, tetapi menjadi permukaan yang menutup bagian dalam pada sebuah atap.

  • Merujuk Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), plafon adalah batas tertinggi (biaya dan kredit) yang disediakan. Istilah ini diterapkan pada seluruh jenis pengajuan kredit, termasuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Jadi, ketika Anda hendak mengajukan KPR ke bank, sudah barang tentu bersinggungan dengan istilah tersebut.

  • Bisa disimpulkan bahwa plafon kredit adalah batas maksimal pinjaman yang bisa diberikan oleh pihak peminjam dengan tujuan untuk pengendalian risiko dalam hal pinjam meminjam.

  • Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi jumlah plafon, yaitu sebagai berikut: 1. Kemampuan finansial debitur yang dinilai melalui penghasilan, riwayat kredit, dan aset yang dimiliki. 2. Arus keluar masuk keuangan. 3. Setiap jenis pinjaman memiliki ketentuan plafon yang berbeda-beda.