PropertyKlik.com – Floating rate adalah salah satu jenis suku bunga yang ada pada sistem KPR di bank konvensional. KPR dengan floating rate mengacu pada suku bunga acuan yang tengah berlaku, sementara KPR dengan bunga fixed mempunyai sistem tetap di awal-awal tahun saja.
Dari kedua suku bunga di atas, lantas kira-kira jenis KPR manakah yang terbaik untuk Anda? Sebagai nasabah, jangan mudah tergiur dengan tawaran menarik dari perbankan. Untuk menghindari bunga KPR yang besar, sebaiknya selalu kritis sejak dari awal pengajuan KPR daripada menyesal belakangan.
Terdapat sejumlah hal yang perlu dicermati sebelum memutuskan memilih skema KPR untuk pembiayaan pembelian rumah dari bank. KPR dengan suku bunga floating dibandingkan bunga fixed lebih dianjurkan karena banyaknya bank konvensional yang memberlakukan bunga fixed, kemudian menaikkan bunga saat masa floating jauh di atas suku bunga yang berlaku di pasaran.
Tentunya hal ini akan membuat Anda tercekik setelah mulai memasuki masa bunga floating, tagihan KPR Anda bisa melonjak drastis. Ingin tahu lebih lanjut mengenai floating rate? Temukan penjelasan lengkapnya lewat poin-poin berikut ini:
Rekomendasi Rumah Nyaman dan Aman di Tangerang Selatan
Temukan beragam pilihan rumah di Bintaro, Ciputat, Pamulang, dan sekitarnya. Legalitas aman, dengan beragam kemudahan sistem pembayaran.
Floating Rate Adalah
Floating rate adalah salah satu jenis suku bunga pada skema pembayaran cicilan KPR yang tidak ada bunga fix karena sejak awal bunganya sudah langsung mengambang. Floating rate KPR ini berbeda karena diberikan diskon bunga, sehingga besarnya menjadi tidak setinggi bunga floating pada umumnya atau dibebankan ke peminjam setelah masa bunga fix selesai.
Oleh karenanya, bunga floating KPR lebih dikenal sebagai bunga mengambang atau bunga berjalan. Kisaran bunga mengambang atau floating interest rate ditetapkan oleh bank akan terus berubah-ubah selama masa kredit.Perubahan ini dipengaruhi oleh acuan suku bunga Bank Indonesia (BI rate), suku bunga pasar atau kebijakan bank KPR itu sendiri.
Jika suku bunga BI naik, maka bunga KPR ikut naik. Hal ini akan membuat cicilan KPR juga ikut naik. Begitu juga sebaliknya, jika suku bunga turun, maka bunga KPR dan cicilan KPR seharusnya ikut turun juga.
Maksimal Bunga Floating atau Floating Rate Adalah
Apabila seseorang mengambil kredit rumah dengan tenor pinjaman KPR 20 tahun dengan bunga fixed tiga tahun, 17 tahun sisanya akan dikenakan bunga floating. Batas maksimal floating rate setiap bank berbeda, tetapi umumnya berkisar antara 11%-14%.
Temukan agen properti berdasarkan kawasan incaran Anda di sini!
Menemukan rumah idaman di lokasi pemukiman incaran jadi gampang berkat agen properti profesional yang berpengalaman.
Plus Minus Floating Rate KPR Adalah
Simak kelebihan atau keunggulannya berikut ini:
a. Keunggulannya
- Jika dibandingkan dengan menggunakan KPR bunga fixed yang hanya selama beberapa tahun, KPR floating rate secara historis tidak pernah memberlakukan bunga jauh di atas suku bunga acuan rata-rata.
- Jika dibanding bank yang menerapkan bunga fixed, fluktuasi bunga yang diterapkan justru lebih rasional dan lebih sedikit.
- Nilai plus suku bunga fluktuatif dapat dirasakan jika terjadi penurunan suku bunga pasar, karena sudah pasti tingkat suku bunga kredit pun ikut turun. Saat ini terjadi, besaran bunga yang harus dibayar pada periode itu menjadi lebih rendah daripada waktu sebelumnya.
Bunga floating seperti ini memang lebih cocok untuk calon pembeli yang bisa mengambil risiko, seperti pengusaha atau karyawan swasta berpenghasilan mumpuni. Sebagai nasabah, Anda jangan langsung tergiur dengan gencarnya promo bunga rendah dari bank. Selalu perhatikan sistem perhitungan bunga yang berlaku pada tiap bank. Setelah itu baru putuskanlah jenis KPR yang sesuai dengan kemampuan Anda.
Untuk mengecek besaran suku bunga mengambang, Anda bisa lihat langsung pada masing-masing situs web bank, sesuai ketentuan BI yang mewajibkan bank untuk mencantumkan suku bunga acuan kreditnya.
b. Kekurangannya
Berikut adalah kekurangan atau kelemahan KPR floating rate:
- Kelemahan KPR floating rate adalah naik turunnya suku bunga itu sendiri. Sebab pada realitasnya, suku bunga mengambang lebih sering naik daripada turun. Patokan dalam penetapan angka bunga kredit adalah BI Rate, atau suku bunga acuan dari Bank Indonesia. Sebagai contoh, apabila terjadi pemotongan BI Rate, kemudian BI Rate kembali naik, kenaikan ini tentu saja akan direfleksikan pada suku bunga kredit mengambang.
- Faktor lain yang mengakibatkan naik turunnya bunga kredit mengambang adalah kebijakan pemerintah. Ketika pemerintah sedang menggiatkan perumahan rakyat, maka kredit perumahan dengan kategori tertentu bisa turun.
Contoh Perhitungan Floating Rate Pada KPR Adalah
Konsep perhitungannya pada KPR akan terus berbeda dan berubah setiap tahunnya. Pada tahun pertama KPR, cicilan mungkin hanya Rp1,5 juta per bulan dengan suku bunga 10 persen. Tapi misalnya ada kenaikan suku bunga BI sebesar 12 persen, maka cicilan KPR rumah bisa jadi ikut naik menjadi Rp1,7 juta per bulan pada tahun ketiga.
Berbanding terbalik, sesuai dengan namanya, besarnya dari bunga fixed tidak berubah-ubah, misalnya tetap 10 persen dalam 2 tahun pertama masa cicilan. Selanjutnya, cicilan tahun ke-3 dan tahun seterusnya akan menggunakan skema perhitungan bunga floating.
Namun, saat suku bunga Bank Indonesia turun, akan mengakibatkan bank menurunkan pula nilai suku bunga KPR. Jika penurunan suku bunga terjadi, maka cicilan KPR rumah pun akan ikut turun. Misalnya, jika per bulan Anda membayar cicilan Rp1,3 juta, maka pembayaran cicilan akan berubah turun. Sebut saja menjadi Rp1,1 juta per bulan.
Ini Alasan Mengapa Floating Rate Direkomendasikan
Berikut adalah beberapa skenario di mana suku bunga mengambang mungkin bermanfaat bagi Anda.
- Pertama: ketika ada indikasi yang dapat diandalkan bahwa suku bunga mungkin turun di masa depan.
- Kedua: jenis suku bunga ini biasanya cocok untuk orang yang tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang pasar dan ingin tetap berpegang pada suku bunga pasar.
Suku bunga mengambang biasanya ditetapkan 1% hingga 2,5% lebih rendah dari suku bunga tetap yang ditawarkan oleh perusahaan yang sama. Artinya, meskipun suku bunga mengambang naik, masih bisa lebih rendah dari suku bunga tetap yang ditawarkan sebelumnya.
Dalam hal suku bunga mengambang melebihi suku bunga, itu tidak berlaku untuk seluruh tenor pinjaman. Ada kemungkinan bahwa suku bunga mengambang akan turun setelah jangka waktu tertentu.
Itulah penjelasan lengkap terkait floating rate, keunggulan, kekurangan, dan contoh perhitungan bunganya. Semoga informasi yang kami berikan bermanfaat, terutama bagi PropKlikers yang hendak membeli rumah, apartemen, atau tanah.
PropertyKlik.com: Portal Properti Terpercaya untuk Wujudkan Hunian Impian Anda #KlikAja