Tenor Adalah: Pengertian, Jenis, Tenor Pinjaman, Deposito, KPR

PropertyKlik.com – Tenor adalah istilah yang sering digunakan dalam dunia keuangan untuk menggambarkan jangka waktu pembayaran atau pengembalian dari suatu produk finansial. Tenor dapat diterapkan pada berbagai jenis produk keuangan, seperti pinjaman, deposito, kredit, hingga KPR (Kredit Pemilikan Rumah).

Misalnya, dalam pinjaman, jangka waktu pembayaran ini mengacu pada periode waktu yang diberikan kepada peminjam untuk melunasi utang beserta bunganya. Di sisi lain, dalam deposito, tenor menunjukkan lamanya uang nasabah disimpan untuk mendapatkan bunga tertentu.

Memahami pengertian tenor dan fungsinya sangat penting, karena pemilihan jangka waktu pembayaran yang tepat dapat memengaruhi beban finansial dan strategi investasi Anda. Baik dalam pinjaman, KPR, maupun deposito, jangka waktu pembayaran yang dipilih akan berdampak langsung pada jumlah cicilan, besaran bunga, dan fleksibilitas keuangan Anda.

Artikel ini akan mengupas lebih dalam mengenai jenis-jenis tenor di berbagai produk keuangan. Anda juga akan mempelajari cara memilih jangka waktu pembayaran yang tepat berdasarkan kebutuhan dan kemampuan finansial, serta bagaimana ia memengaruhi total biaya yang harus dibayar dalam jangka panjang.

area jakarta barat

Rekomendasi Rumah di Jakarta Barat, Fasilitas dan Prospek Mantap

Temukan beragam pilihan rumah di Jakarta Barat. Fasilitas kawasan lengkap, sarana pendidikan, kesehatan, dan kuliner banyak pilihannya.

Pengertian Tenor Adalah

Secara umum, tenor adalah jangka waktu yang ditetapkan untuk pelunasan atau pengembalian sebuah kewajiban finansial, seperti pinjaman atau investasi. Di dunia keuangan, hal ini menjadi salah satu faktor krusial yang mempengaruhi jumlah bunga yang harus dibayar, jumlah cicilan, dan fleksibilitas dalam pelunasan.

Tenor dihitung sejak awal kontrak hingga masa berakhirnya kewajiban keuangan tersebut. Dalam berbagai produk keuangan, konsep ini digunakan untuk mengatur periode waktu pembayaran atau penyimpanan. Berikut adalah beberapa produk keuangan yang menggunakan konsep ini beserta penjelasannya:

Produk Keuangan yang Menggunakan Tenor

1. Pinjaman

  • Digunakan dalam pinjaman personal, kredit tanpa agunan (KTA), atau pinjaman dari lembaga keuangan seperti bank.
  • Tenor pinjaman umumnya berkisar dari beberapa bulan hingga beberapa tahun.
  • Contoh: Pinjaman personal dengan jangka waktu pembayaran 12 bulan, artinya peminjam harus melunasi pinjaman dalam waktu 12 bulan.

2. Deposito

  • Pada produk deposito, jangka waktunya mengacu pada periode waktu di mana dana nasabah dikunci dalam rekening deposito.
  • Umumnya, jangka waktunya bervariasi dari 1 bulan hingga beberapa tahun, dengan bunga tetap yang dihitung berdasarkan lama penyimpanan.
  • Contoh: Deposito dengan jangka waktu 12 bulan memiliki tingkat bunga yang lebih tinggi daripada deposito dengan tenor 3 jangka waktu.

3. Kredit (Kartu Kredit atau Kredit Konsumsi):

  • Tenor juga diterapkan pada kredit konsumsi seperti cicilan barang atau kredit mobil.
  • Semakin lama jangka waktu pembayaran yang dipilih, semakin rendah cicilan bulanan, tetapi total bunga yang harus dibayar akan lebih tinggi.
  • Contoh: Kredit mobil dengan jangka waktu pembayaran 5 tahun, berarti angsuran harus dibayar selama 60 bulan.

4. KPR (Kredit Pemilikan Rumah):

  • Tenor dalam KPR menentukan jangka waktu pembayaran cicilan rumah.
  • Jangka waktu pembayaran angsuran KPR biasanya lebih panjang, berkisar dari 5 hingga 30 tahun, dengan jangka waktu yang lebih panjang yang berarti cicilan lebih ringan namun biaya bunga lebih besar.
  • Contoh: KPR dengan jangka waktu pembayaran 20 tahun artinya Anda harus melunasi cicilan rumah selama 20 tahun.

Tabel Contoh Tenor di Berbagai Produk Keuangan

Produk KeuanganJangka Waktu TenorKeterangan
Pinjaman Personal6 bulan – 5 tahunCicilan bulanan disesuaikan dengan jangka waktu tenor.
Deposito1 bulan – 5 tahunSemakin panjang tenor, semakin tinggi bunga deposito.
Kredit Konsumsi1 tahun – 7 tahunTenor lebih lama mengurangi cicilan bulanan, tetapi bunga lebih besar.
KPR (Kredit Rumah)5 tahun – 30 tahunCicilan bulanan lebih kecil dengan tenor panjang, namun total bunga besar.

Mengapa Tenor Penting?

Sangat penting karena memengaruhi tiga aspek utama dalam keuangan, yaitu:

  1. Biaya: Semakin lama jangka waktu pembayaran, semakin besar total biaya yang harus dibayar, terutama jika dihitung bersama bunga.
  2. Bunga: Jangka waktu pembayaran yang lebih panjang biasanya diiringi dengan bunga yang lebih tinggi karena risiko yang diambil pemberi pinjaman meningkat.
  3. Fleksibilitas Pembayaran: Jangka waktu pembayaran yang panjang memberikan cicilan bulanan yang lebih rendah, namun memperpanjang durasi komitmen finansial.

Temukan agen properti berdasarkan kawasan incaran Anda di sini!

Menemukan rumah idaman di lokasi pemukiman incaran jadi gampang berkat agen properti profesional yang berpengalaman.

Jenis-Jenis Tenor

Jangka waktu pembayaran dalam dunia keuangan tidak hanya mengacu pada satu jenis produk, melainkan diterapkan pada berbagai instrumen keuangan seperti pinjaman, deposito, kredit konsumsi, dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Setiap produk memiliki karakteristik jangka waktu pembayaran yang berbeda, yang dapat memengaruhi jumlah cicilan, tingkat bunga, dan biaya total yang harus dibayar oleh nasabah. Berikut ini adalah penjelasan tentang jenis-jenis tenor dalam produk keuangan yang umum digunakan:

1. Tenor Pinjaman

Tenor pinjaman merujuk pada jangka waktu yang diberikan kepada peminjam untuk melunasi pinjaman, baik itu dari lembaga perbankan, fintech, atau institusi keuangan lainnya. Jangka waktu pembayaran pinjaman dapat bervariasi, dari jangka pendek (6 bulan hingga 1 tahun) hingga jangka panjang (lebih dari 5 tahun).

  • Pinjaman Personal: Umumnya memiliki jangka waktu pembayaran mulai dari 6 bulan hingga 5 tahun. Semakin pendek jangka waktu pembayaran yang dipilih maka cicilan per bulannya akan lebih besar, tetapi total bunga yang dibayar akan lebih rendah.
  • Pinjaman Fintech: Biasanya menawarkan jangka waktu pembayaran yang lebih singkat, mulai dari beberapa minggu hingga 1 tahun. Pinjaman dengan jangka waktu pembayaran singkat ini cenderung memiliki bunga lebih tinggi karena risiko gagal bayar yang lebih besar.
  • Pinjaman Bank: Pinjaman dari bank memiliki pilihan jangka waktu pembayaran yang lebih fleksibel, biasanya antara 1 hingga 10 tahun. Pinjaman dengan jangka waktu panjang memberikan cicilan bulanan yang lebih ringan, tetapi total biaya bunga yang harus dibayar jauh lebih besar.
Jenis PinjamanJangka Waktu TenorPengaruh Cicilan dan Bunga
Pinjaman Personal6 bulan – 5 tahunCicilan lebih besar di tenor pendek, tapi total bunga lebih kecil.
Pinjaman Fintech1 bulan – 1 tahunCicilan kecil, tapi bunga lebih tinggi karena risiko lebih besar.
Pinjaman Bank1 tahun – 10 tahunCicilan bulanan lebih rendah di tenor panjang, total bunga lebih besar.

2. Tenor Deposito

Jangka waktu pembayaran pada deposito menentukan berapa lama dana nasabah akan dikunci dan menghasilkan bunga. Tenor deposito bervariasi, mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, hingga beberapa tahun. Semakin lama jangka waktu pembayaran yang dipilih, semakin tinggi tingkat bunga yang ditawarkan.

Deposito dengan jangka waktu pembayaran yang lebih pendek sering digunakan untuk tujuan jangka pendek atau untuk menjaga likuiditas. Di sisi lain, jangka waktu pembayaran yang lebih panjang cocok bagi nasabah yang menginginkan return yang lebih besar, meskipun dana akan terikat lebih lama.

  • Deposito Jangka Pendek (1-6 bulan): Cocok untuk nasabah yang membutuhkan akses likuiditas cepat. Bunga yang ditawarkan biasanya lebih rendah.
  • Deposito Jangka Panjang (1-5 tahun): Memberikan bunga yang lebih tinggi, tetapi dana tidak bisa diambil sebelum jatuh tempo tanpa dikenakan penalti.
Jenis DepositoJangka Waktu TenorPengaruh Suku Bunga
Deposito Jangka Pendek1 bulan – 6 bulanBunga lebih rendah, fleksibilitas pencairan lebih tinggi.
Deposito Jangka Panjang1 tahun – 5 tahunBunga lebih tinggi, tapi dana terikat hingga jatuh tempo.

3. Tenor Kredit (Kredit Konsumsi/Kartu Kredit)

Jangka waktu pembayaran dalam kredit konsumsi, seperti cicilan barang atau kredit mobil, serta kartu kredit, merujuk pada periode pembayaran cicilan yang telah ditetapkan. Biasanya, semakin lama jangka waktu pembayaran kredit yang dipilih, semakin rendah cicilan bulanan, namun total bunga yang dibayar akan lebih besar.

  • Kredit Konsumsi (Mobil/Motor/Barang Elektronik): Biasanya menawarkan jangka waktu pembayaran antara 1 hingga 7 tahun, tergantung pada jenis barang dan kebijakan lembaga pemberi kredit. Semakin panjang jangka waktu pembayaran, semakin rendah cicilan, tetapi bunga yang dibayar akan bertambah.
  • Kartu Kredit: Jangka waktu pembayaran untuk kartu kredit biasanya lebih fleksibel. Nasabah bisa memilih untuk melunasi seluruh tagihan secara penuh atau mencicil dengan bunga yang lebih tinggi.
Jenis KreditJangka Waktu TenorPengaruh Cicilan dan Bunga
Kredit Konsumsi1 tahun – 7 tahunCicilan bulanan lebih rendah di tenor panjang, tapi total bunga lebih besar.
Kartu KreditFleksibelPembayaran penuh tanpa bunga, atau cicilan dengan bunga lebih tinggi.

4. Tenor KPR (Kredit Pemilikan Rumah)

Tenor KPR adalah jangka waktu yang diberikan kepada nasabah untuk melunasi cicilan rumah. Jangka waktu pembayaran cicilan KPR biasanya lebih panjang dibandingkan produk kredit lainnya, berkisar antara 5 hingga 30 tahun.

Pilihan jangka waktu pembayaran ini penting karena jika memilih yang lebih lama membuat cicilan bulanan jadi lebih ringan, namun total bunga yang harus dibayar akan jauh lebih besar.

  • KPR Jangka Pendek (5-10 tahun): Cicilan bulanan lebih tinggi, tetapi total bunga yang dibayar lebih kecil. Cocok untuk nasabah yang memiliki penghasilan tinggi dan ingin melunasi rumah lebih cepat.
  • KPR Jangka Panjang (15-30 tahun): Memberikan cicilan bulanan yang lebih ringan, cocok untuk nasabah dengan penghasilan menengah, namun bunga yang dibayar jauh lebih besar.
Jenis KPRJangka Waktu TenorPengaruh Cicilan dan Bunga
KPR Jangka Pendek5 tahun – 10 tahunCicilan bulanan lebih tinggi, tetapi total bunga lebih rendah.
KPR Jangka Panjang15 tahun – 30 tahunCicilan bulanan lebih ringan, tapi total bunga jauh lebih besar.

Cara Memilih Tenor yang Tepat

tenor adalah 2
Dalam memilih jangka waktu pembayaran, penting untuk mencapai keseimbangan antara cicilan yang terjangkau dan total bunga yang harus dibayarkan agar serendah mungkin.

Memilih jangka waktu pembayaran yang tepat sangat penting untuk memastikan bahwa kewajiban keuangan dapat dikelola dengan baik tanpa memberatkan kondisi finansial Anda sehari-hari. Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan, mulai dari kemampuan pembayaran, kondisi ekonomi, hingga rencana jangka panjang.

Dalam memilih jangka waktu pembayaran, penting untuk mencapai keseimbangan antara cicilan yang terjangkau dan total bunga yang harus dibayarkan agar serendah mungkin.

Faktor-Faktor yang Harus Dipertimbangkan

1. Kemampuan Pembayaran Bulanan

  • Pendapatan Bulanan: Pastikan bahwa cicilan yang harus dibayar tidak melebihi 30-40% dari pendapatan bulanan. Jangka waktu pembayaran yang lebih panjang akan memberikan cicilan yang lebih rendah, tetapi meningkatkan total bunga yang harus dibayar.
  • Pengeluaran Tetap: Pertimbangkan pengeluaran rutin, seperti biaya hidup dan tagihan lainnya. Jika pengeluaran bulanan sudah tinggi, pilih jangka waktu pembayaran yang lebih panjang agar cicilan bulanan lebih ringan.

2. Kondisi Ekonomi dan Suku Bunga

  • Suku Bunga Mengambang atau Tetap: Pada saat suku bunga rendah, jangka waktu pembayaran panjang mungkin lebih menguntungkan. Namun, jika suku bunga mengambang, pilihlah jangka waktu pembayaran yang lebih pendek untuk menghindari risiko kenaikan bunga.
  • Inflasi dan Stabilitas Ekonomi: Dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu, jangka waktu pembayaran yang lebih pendek bisa mengurangi risiko beban cicilan meningkat akibat perubahan ekonomi.

3. Rencana Jangka Panjang

  • Target Investasi atau Pembelian Aset: Jika Anda memiliki rencana investasi jangka panjang atau pembelian aset besar di masa depan, pilihlah jangka waktu pembayaran yang tidak terlalu panjang untuk memberi ruang bagi rencana tersebut.
  • Kondisi Kesehatan dan Usia: Jangka waktu pembayaran yang lebih pendek mungkin lebih cocok bagi mereka yang mendekati usia pensiun atau memiliki risiko kesehatan, sehingga tidak terbebani utang dalam jangka waktu yang terlalu lama.

Menentukan Tenor Berdasarkan Jenis Pinjaman

Memilih tenor yang ideal juga tergantung pada jenis pinjaman atau kredit yang diambil. Berikut ini adalah panduan untuk menentukan jangka waktu pembayaran yang tepat berdasarkan situasi keuangan tertentu:

Jenis Pinjaman/KreditRekomendasi TenorPenjelasan
Pembelian RumahKPR Jangka Panjang (15-30 tahun)Tenor panjang akan membuat cicilan rumah lebih ringan, cocok untuk pendapatan menengah.
Kredit MobilTenor Menengah (3-5 tahun)Cicilan bulanan yang lebih terjangkau dengan total bunga yang tidak terlalu besar.
Pinjaman PersonalTenor Pendek (1-3 tahun)Untuk mengurangi total bunga, tenor pendek lebih baik jika mampu membayar cicilan lebih besar.
DepositoTenor Panjang (1-3 tahun)Tenor panjang memberikan bunga yang lebih tinggi, cocok untuk investasi jangka panjang.

Contoh Studi Kasus dan Saran Memilih Tenor

1. KPR (Pembelian Rumah)

  • Contoh Kasus: Fathan yang memiliki pendapatan tetap atau stabil ingin membeli rumah, tetapi penghasilan bulanannya masih terbatas.
  • Saran: Pilih KPR dengan jangka waktu pembayaran 20 tahun. Cicilan bulanan lebih ringan sehingga sesuai dengan kemampuan keuangannya saat ini, meskipun total bunga yang harus dibayar lebih besar. Pilihan ini memberikan fleksibilitas finansial tanpa memberatkan kondisi keuangan bulanannya.

2. Kredit Mobil

  • Contoh Kasus: Alin ingin membeli mobil baru dengan uang muka yang cukup besar dan sudah memiliki penghasilan bulanan yang stabil.
  • Saran: Pilih jangka waktu pembayaran 4 tahun, yang memberikan cicilan bulanan menengah, sehingga tidak terlalu membebani keuangan, sambil tetap menghindari bunga yang terlalu tinggi dalam jangka panjang.

3. Deposito

  • Contoh Kasus: Irgy memiliki dana yang tidak akan digunakan dalam waktu dekat dan ingin memaksimalkan keuntungan dari bunga deposito.
  • Saran: Pilih deposito dengan jangka waktu 2 tahun, karena suku bunganya akan lebih tinggi dibandingkan deposito jangka pendek. Ini memberikan keuntungan optimal tanpa mengorbankan kebutuhan likuiditas dalam waktu dekat.

Tips Memilih Tenor yang Tepat

  1. Perbedaan Tenor Jangka Pendek vs Jangka Panjang: Jangka waktu pembayaran yang pendek memberikan bunga lebih rendah, tetapi cicilan lebih besar. Jangka waktu pembayaran panjang cocok untuk mengurangi cicilan bulanan, tetapi meningkatkan total bunga.
  2. Evaluasi Penghasilan dan Pengeluaran: Lakukan evaluasi menyeluruh terhadap penghasilan dan pengeluaran bulanan. Pilih jangka waktu pembayaran yang tidak memberatkan, tetapi tetap memperhitungkan total bunga yang akan dibayar.
  3. Pertimbangkan Rencana Masa Depan: Sesuaikan jangka waktu pembayaran dengan rencana jangka panjang Anda, seperti perencanaan pensiun atau investasi.
  4. Bandingkan Suku Bunga: Pastikan untuk memeriksa suku bunga yang ditawarkan untuk berbagai pilihan jangka waktu pembayaran. Terkadang suku bunga bisa berbeda berdasarkan durasi jangka waktu pembayaran yang dipilih.

Cari rumah, apartemen, atau ruko di lokasi strategis, harga kompetitif?!

Semua tersedia lengkap di sini!

Pengaruh Tenor Terhadap Suku Bunga dan Total Pembayaran

Jangka waktu pembayaran memiliki pengaruh signifikan terhadap suku bunga dan total biaya yang harus dibayar oleh nasabah dalam produk keuangan seperti pinjaman dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Semakin panjang jangka waktu pembayaran yang dipilih, biasanya suku bunga yang dikenakan akan lebih tinggi.

Hal ini terjadi karena risiko yang ditanggung oleh pihak pemberi pinjaman akan meningkat seiring dengan jangka waktu yang lebih lama. Selain itu, jangka waktu pembayaran yang panjang juga menyebabkan total biaya pembayaran jadi lebih besar meskipun cicilan bulanan lebih rendah.

Bagaimana Tenor Memengaruhi Suku Bunga

  1. Tenor Pendek:
    • Suku bunga untuk pinjaman atau KPR dengan tenor pendek biasanya lebih rendah karena risiko bagi pemberi pinjaman lebih kecil. Cicilan bulanan akan lebih besar, tetapi total bunga yang dibayar akan lebih kecil.
    • Tenor pendek cocok bagi nasabah yang memiliki penghasilan cukup besar dan ingin segera melunasi pinjamannya untuk mengurangi beban bunga.
  2. Tenor Panjang:
    • Suku bunga pada tenor panjang cenderung lebih tinggi. Cicilan bulanan menjadi lebih ringan, tetapi total bunga yang dibayar selama masa pinjaman akan lebih besar.
    • Tenor panjang lebih sesuai bagi nasabah yang membutuhkan fleksibilitas dalam pembayaran bulanan, meskipun biaya total yang harus dibayar lebih tinggi.

Simulasi Perhitungan Pengaruh Tenor Terhadap Total Biaya

Untuk memahami bagaimana jangka waktu pembayaran memengaruhi total biaya pembayaran, berikut adalah simulasi sederhana perhitungan pinjaman dengan jangka waktu pembayaran yang berbeda. Misalnya, pinjaman sebesar Rp100.000.000 dengan suku bunga tahunan 10%:

TenorCicilan Bulanan (Rp)Total Bunga (Rp)Total Biaya (Rp)
1 tahun8.792.0005.504.000105.504.000
3 tahun3.226.00015.136.000115.136.000
5 tahun2.124.00027.440.000127.440.000

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa:

  • Jangka waktu pembayaran 1 tahun: Cicilan bulanan lebih besar (Rp8.792.000), namun total bunga yang dibayar hanya Rp5.504.000, sehingga total biaya menjadi Rp105.504.000.
  • Jangka waktu pembayaran 3 tahun: Cicilan lebih rendah (Rp3.226.000), tetapi total bunga yang dibayar menjadi Rp15.136.000, dengan total biaya Rp115.136.000.
  • Jangka waktu pembayaran 5 tahun: Cicilan paling rendah (Rp2.124.000), tetapi total bunga yang dibayar melonjak hingga Rp27.440.000, membuat total biaya menjadi Rp127.440.000.

Suku Bunga pada KPR

Pengaruh tenor juga sangat terasa dalam produk KPR (Kredit Pemilikan Rumah). Jangka waktu pembayaran angsuran yang lebih panjang sering disertai suku bunga yang lebih tinggi, karena risiko jangka panjang yang lebih besar.

Misalnya, KPR dengan jangka waktu angsurann 10 tahun mungkin dikenakan bunga tetap 7%, sementara KPR dengan jangka waktu 20 tahun dikenakan bunga 8%. Meski cicilan bulanan lebih kecil pada jangka waktu angsuran 20 tahun, namun total biaya bunga yang dibayar akan jauh lebih besar dibandingkan jangka waktu yang lebih pendek.

Faktor yang Mempengaruhi Bunga Pinjaman dan Bunga Deposito

Di Indonesia, bunga pinjaman dan bunga deposito ditentukan berdasarkan beberapa faktor, yang melibatkan kebijakan Bank Indonesia (BI), kondisi pasar, serta strategi masing-masing bank atau lembaga keuangan. Berikut adalah penjelasan tentang bagaimana bunga pinjaman dan bunga deposito ditentukan di Indonesia:

1. Bunga Pinjaman (Kredit)

Bunga pinjaman di Indonesia ditentukan berdasarkan beberapa komponen utama, yaitu suku bunga acuan, risiko kredit nasabah, dan jangka waktu atau tenor pinjaman. Berikut adalah faktor-faktor utama yang memengaruhi suku bunga pinjaman:

a. Suku Bunga Acuan Bank Indonesia (BI Rate)

Suku bunga acuan Bank Indonesia, yang dikenal sebagai BI 7-Day Reverse Repo Rate, adalah salah satu faktor utama yang memengaruhi tingkat suku bunga pinjaman di Indonesia. BI menaikkan atau menurunkan suku bunga acuan untuk mengatur inflasi dan menjaga stabilitas ekonomi. Jika BI Rate naik, suku bunga pinjaman umumnya akan ikut naik, karena bank harus menyesuaikan biaya pendanaan.

b. Risiko Kredit (Credit Risk)

Tingkat risiko kredit nasabah juga memengaruhi besaran suku bunga yang ditetapkan. Nasabah dengan riwayat kredit yang baik dan skor kredit tinggi biasanya mendapatkan suku bunga yang lebih rendah. Sebaliknya, nasabah yang dianggap berisiko tinggi akan dikenakan suku bunga yang lebih besar untuk mengompensasi risiko gagal bayar.

c. Tenor Pinjaman

Semakin panjang tenor pinjaman, semakin besar risiko bagi bank atau pemberi pinjaman, sehingga suku bunga untuk pinjaman dengan tenor panjang cenderung lebih tinggi.

d. Jenis Pinjaman

Berbagai jenis pinjaman memiliki suku bunga yang berbeda-beda. Misalnya, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) biasanya memiliki suku bunga yang lebih rendah karena jaminan rumah sebagai agunan. Sementara itu, Kredit Tanpa Agunan (KTA) atau pinjaman pribadi cenderung memiliki suku bunga yang lebih tinggi karena tidak ada agunan yang mendukung.

2. Bunga Deposito

Bunga deposito di Indonesia ditentukan berdasarkan beberapa faktor, termasuk suku bunga acuan, kondisi likuiditas bank, dan tenor deposito. Berikut adalah faktor-faktor utama yang memengaruhi bunga deposito:

a. Suku Bunga Acuan Bank Indonesia (BI Rate)

Seperti bunga pinjaman, suku bunga acuan BI juga mempengaruhi bunga deposito. Ketika BI Rate naik, bank biasanya akan menaikkan suku bunga deposito untuk menarik lebih banyak simpanan dari masyarakat. Sebaliknya, jika BI Rate turun, bunga deposito juga akan menurun.

b. Kondisi Likuiditas Bank

Jika bank memiliki kebutuhan dana yang besar atau likuiditas yang rendah, mereka mungkin menawarkan suku bunga deposito yang lebih tinggi untuk menarik dana dari nasabah. Bank yang likuiditasnya baik biasanya menawarkan bunga yang lebih rendah.

c. Tenor Deposito

Jangka waktu simpanan juga mempengaruhi suku bunga deposito. Semakin panjang jangka waktu deposito, semakin tinggi bunga yang ditawarkan. Misalnya, deposito dengan tenor 1 bulan akan memiliki suku bunga yang lebih rendah dibandingkan dengan deposito 12 bulan.

d. Jumlah Simpanan

Beberapa bank juga memberikan bunga yang lebih tinggi untuk nasabah yang menyimpan dana dalam jumlah besar. Semakin besar dana yang disimpan, semakin tinggi suku bunga yang bisa didapatkan.

e. Kebijakan Bank

Setiap bank memiliki kebijakan bunga yang berbeda-beda, tergantung pada strategi bisnis dan kondisi pasar. Bank bisa menetapkan suku bunga deposito yang berbeda antara satu bank dengan yang lain, tergantung pada target mereka untuk menghimpun dana masyarakat.

3. Pengaruh Pasar Global dan Lokal

Selain faktor-faktor di atas, suku bunga pinjaman dan deposito di Indonesia juga dipengaruhi oleh kondisi pasar global dan lokal, termasuk inflasi, nilai tukar, dan dinamika ekonomi. Misalnya, tekanan inflasi yang tinggi dapat mendorong bank untuk menaikkan suku bunga untuk menjaga daya beli uang.

Itulah penjelasan lengkap terkait artikel Tenor Adalah: Pengertian, Jenis, untuk Pinjaman, Deposito, hingga KPR. Semoga informasi yang kami berikan bermanfaat, terutama bagi PropKlikers yang hendak membeli rumah, membangun rumah, atau mungkin berencana merenovasi huniannya.

PropertyKlik.com: Portal Properti Terpercaya untuk Wujudkan Hunian Impian Anda #KlikAja

Orang lain juga bertanya: Tenor Adalah

  • Definisi Tenor dalam Perbankan. Tenor cicilan adalah jangka waktu yang diberikan kepada peminjam untuk melunasi pinjaman atau kredit yang diterima dari pemberi pinjaman.

  • Tenor adalah jangka waktu pinjaman atau kredit yang diberikan kepada debitur (peminjam) untuk membayarkan angsuran pinjaman yang diberikan oleh peminjam. Artinya, jika Anda ingin mengajukan kredit dalam tenor yang disepakati misalnya 12 bulan maka Anda wajib melakukan pelunasan kredit tersebut selama 12 bulan.

  • Tenor Pendek. Sesuai dengan namanya, tenor pendek adalah jangka waktu pembayaran yang diangsur dalam waktu singkat. Mulai dari 1 bulan hingga 36 bulan (3 tahun). Tenor pendek ini lebih kerap digunakan untuk kredit yang jumlah plafond pinjamannya tidak terlalu besar.

  • Saat mengajukan cicilan KPR rumah, kreditur akan membebankan batas waktu pembayaran atau yang biasa disebut tenor. Penentuan lama waktu pembayaran cicilan ini berdasarkan kesepakatan bersama dengan kreditur atau bank. Selain itu, debitur juga dapat memilih tenor sesuai kemampuannya.