7 Rumah Adat Kalimantan Barat: Nama, Ciri Khas, Arsitekturnya

PropertyKlik.com – Kalimantan Barat terkenal dengan kekayaan budayanya yang memukau. Salah satu manifestasi budayanya yang paling menonjol adalah rumah adat Kalimantan Barat yang beragam. Dari Rumah Radakng yang megah hingga Rumah Betang Pedagi yang unik. Setiap rumah adatnya memiliki ciri khas, keunikan, nilai filosofis, dan fungsinya masing-masing.

Lebih dari sekadar tempat tinggal, rumah adat Kalimantan Barat adalah cerminan kearifan lokal, filosofi hidup, dan nilai-nilai budaya masyarakatnya. Semuanya tergambar nyata lewat arsitekturnya yang unik yang menyimpan banyak makna filosofis, tradisi yang mendasari pembuatannya, hingga fungsi vitalnya dalam kehidupan bermasyarakat.

Artikel ini mengajak Anda menjelajahi kekayaan rumah adat Kalimantan Barat, mengupas tuntas tujuh rumah adat ikoniknya, seperti Rumah Radakng, Rumah Adat Panjae, hingga Rumah Panca Puntu Mang Pihit. Simak artikelnya!

rumah dijual di depok 1

Rekomendasi Rumah Murah, Nempel Jakarta di Kota Depok

Temukan beragam pilihan rumah di Depok yang lokasinya nempel Jakarta seperti Cinere, Margonda, Beji, Sawangan, hingga Bojongsari.

Mengenal Rumah Adat Kalimantan Barat

Rumah adat Kalimantan Barat adalah rumah panggung tradisional yang dihuni bersama oleh beberapa keluarga dalam satu struktur besar. Keberadaannya bukan hanya sebagai tempat berlindung, tetapi juga sebagai simbol persatuan, gotong royong, dan nilai-nilai luhur masyarakat Dayak.

a. Fungsi Utama Rumah Adat Kalimantan Barat

  • Tempat Tinggal: Fungsi utama rumah adat ini adalah sebagai tempat tinggal bagi beberapa keluarga besar dalam satu komunitas.
  • Pusat Kegiatan Sosial: Rumah Betang menjadi pusat berbagai kegiatan sosial dan budaya, seperti musyawarah, pesta adat, dan ritual keagamaan.
  • Simbol Kearifan Lokal: Arsitektur dan ornamen rumah adat mencerminkan kearifan lokal masyarakat Dayak dalam memanfaatkan alam dan menjaga keseimbangannya.

b. Ciri Khas Rumah Adat Kalimantan Barat

  • Bentuk: Rumah panggung dengan struktur memanjang yang terbuat dari kayu ulin yang kokoh.
  • Atap: Atapnya terbuat dari jerami atau seng, dengan bentuk yang khas tergantung suku Dayak yang mendiaminya.
  • Struktur: Struktur bangunan yang kokoh dengan tiang-tiang penyangga yang tinggi, mampu menahan terjangan angin dan cuaca ekstrem.
  • Ornamen: Dihiasi dengan ukiran dan lukisan yang indah, menceritakan kisah leluhur, adat istiadat, dan kepercayaan masyarakat Dayak.

c. Keunikan Rumah Adat Kalimantan Barat

  • Sistem Pembagian Ruangan: Pembagian ruangan yang unik, dengan ruang utama (ruang tamu), ruang keluarga, dapur, dan kamar tidur yang terpisah.
  • Tangga: Tangga masuk yang unik, biasanya terbuat dari kayu dengan ukiran yang rumit.
  • Ornamen dan Lukisan: Ornamen dan lukisan yang kaya makna, menceritakan kisah leluhur, adat istiadat, dan kepercayaan masyarakat Dayak.

d. Nilai Filosofis Rumah Adat Kalimantan Barat

  • Kesatuan dan Gotong Royong: Kehidupan bersama dalam satu struktur besar mencerminkan nilai kesatuan dan gotong royong dalam masyarakat Dayak.
  • Keharmonisan dengan Alam: Penggunaan material alami dan arsitektur yang ramah lingkungan menunjukkan nilai keharmonisan masyarakat Dayak dengan alam.
  • Penghormatan Leluhur: Ornamen dan lukisan yang menceritakan kisah leluhur mencerminkan nilai penghormatan dan pelestarian budaya.

Temukan agen properti berdasarkan kawasan incaran Anda di sini!

Menemukan rumah idaman di lokasi pemukiman incaran jadi gampang berkat agen properti profesional yang berpengalaman.

Ragam dan Nama Rumah Adat Kalimantan Barat

Kalimantan Barat, dijuluki “Seribu Sungai”, merupakan rumah bagi berbagai suku Dayak dengan kekayaan budaya dan tradisi yang beragam. Keberagaman ini juga tercermin dalam berbagai arsitektur rumah adat mereka yang ternyata memang banyak ragam jenisnya.

Mengapa Ada Banyak Ragam dan Nama Rumah Adat di Kalimantan Barat?

Keberagaman ini bersumber dari beberapa faktor, yaitu:

  • Keragaman Suku Dayak: Terdapat lebih dari 40 suku Dayak di Kalimantan Barat, masing-masing dengan tradisi dan budayanya yang unik. Hal ini tercermin dalam desain dan arsitektur rumah adat mereka.
  • Adaptasi terhadap Lingkungan: Bentuk dan struktur rumah adat disesuaikan dengan kondisi geografis dan iklim di daerah masing-masing. Contohnya, rumah adat di daerah pesisir umumnya memiliki atap yang lebih rendah dan lebar untuk menahan angin kencang, sedangkan rumah adat di daerah pegunungan memiliki atap yang lebih tinggi dan runcing untuk menghindari hujan deras.
  • Nilai Budaya dan Filosofis: Setiap suku Dayak memiliki nilai budaya dan filosofis yang berbeda-beda, yang tercermin dalam ornamen, ukiran, dan simbol-simbol pada rumah adat mereka.

Nama-Nama Rumah Adat di Kalimantan Barat

Berikut adalah beberapa nama rumah adat di Kalimantan Barat:

  1. Rumah Radakng: Rumah adat suku Dayak Radakng, terkenal dengan ukurannya yang besar dan panjang, mampu menampung hingga 100 keluarga.
  2. Rumah Panjae: Rumah adat suku Dayak Iban, memiliki ciri khas pada ukirannya yang rumit dan atapnya yang bertingkat.
  3. Rumah Ramin Bantang Bengkayang: Rumah adat suku Dayak Bakati, terkenal dengan ukiran naga di bagian depan rumah.
  4. Rumah Betang Samalantan: Rumah adat suku Dayak Samalantan, memiliki bentuk yang unik dengan atap melengkung seperti perahu.
  5. Rumah Pasah: Rumah adat suku Dayak Kayan, digunakan untuk upacara adat dan ritual keagamaan.
  6. Rumah Betang Pedagi: Rumah adat suku Dayak Lundaye, memiliki ciri khas pada ukirannya yang menggambarkan flora dan fauna.
  7. Rumah Panca Puntu Mang Pihit: Rumah adat suku Dayak Meratus, memiliki lima puncak atap yang melambangkan lima nilai luhur dalam budaya Dayak Meratus.

Ragam dan nama rumah adat di Kalimantan Barat merupakan bukti kekayaan budaya dan kearifan lokal masyarakat Dayak. Setiap rumah adat memiliki keunikan dan nilai filosofisnya sendiri, mencerminkan adaptasi mereka terhadap lingkungan dan nilai-nilai budaya yang mereka pegang teguh.

Baca terus artikelnya, dan kenali keunikan, ciri khas, hingga nilai filosofisnya dari setiap jenis rumah adatnya.

1. Rumah Adat Kalimantan Barat: Rumah Radakng

rumah adat kalimantan barat 11.
Rumah Radakng bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga menjadi pusat kegiatan sosial dan budaya masyarakat Dayak Radakng.

Di tengah rimbunnya hutan Kalimantan Barat, berdiri kokoh Rumah Radakng, rumah adat suku Dayak Radakng yang mencerminkan nilai-nilai keharmonisan, kekompakan, dan kearifan lokal. Lebih dari sekadar tempat tinggal, rumah ini menjadi simbol identitas budaya dan semangat kebersamaan masyarakat Dayak Radakng.

a. Ciri Khas Rumah Radakng

  • Bentuk: Rumah Radakng berbentuk memanjang dengan atap yang tinggi dan melengkung seperti perahu. Bentuk ini melambangkan ketahanan, keselarasan dengan alam, dan semangat pantang menyerah dalam menghadapi rintangan.
  • Struktur: Struktur bangunannya kokoh dengan tiang-tiang penyangga yang terbuat dari kayu ulin yang kuat. Atapnya terbuat dari jerami atau seng, dan dindingnya terbuat dari papan kayu.
  • Pembagian Ruangan: Rumah Radakng dibagi menjadi beberapa ruangan, seperti ruang tamu, ruang keluarga, dapur, dan kamar tidur. Pembagian ruangan ini mencerminkan filosofi hidup masyarakat Dayak Radakng yang menjunjung tinggi nilai kekeluargaan dan kebersamaan.

b. Keunikan Rumah Radakng

  • Arsitektur yang Kokoh: Rumah Radakng dibangun dengan arsitektur yang kokoh dan tahan lama, mampu menahan terjangan angin dan cuaca ekstrem. Hal ini mencerminkan keuletan dan ketekunan masyarakat Dayak Radakng dalam menghadapi alam.
  • Filosofi Pembagian Ruangan: Pembagian ruangan di Rumah Radakng memiliki filosofi yang mendalam. Ruang tamu terletak di bagian depan sebagai tempat menerima tamu dan menjalin hubungan dengan orang luar. Ruang keluarga terletak di bagian tengah sebagai tempat berkumpul dan mempererat tali persaudaraan antar anggota keluarga. Dapur terletak di bagian belakang sebagai tempat memasak dan menyiapkan makanan. Kamar tidur terletak di ruangan terpisah untuk menjaga privasi setiap individu.
  • Nilai-Nilai Sosial: Rumah Radakng bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga menjadi pusat kegiatan sosial dan budaya masyarakat Dayak Radakng. Di sini, mereka mengadakan musyawarah adat, pesta adat, dan ritual keagamaan. Rumah Radakng menjadi simbol persatuan, gotong royong, dan nilai-nilai luhur yang dipegang teguh oleh masyarakat Dayak Radakng.

c. Fungsi Rumah Radakng

  • Tempat Tinggal: Fungsi utama Rumah Radakng adalah sebagai tempat tinggal bagi beberapa keluarga besar dalam satu komunitas. Hal ini mencerminkan nilai kekeluargaan dan kebersamaan yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Dayak Radakng.
  • Ruang Pertemuan Adat: Rumah Radakng sering digunakan sebagai tempat musyawarah adat, menyelesaikan perselisihan, dan mengambil keputusan penting bagi komunitas.
  • Pusat Kegiatan Sosial: Di Rumah Radakng, berbagai kegiatan sosial dan budaya diadakan, seperti pesta adat, ritual keagamaan, dan pertunjukan seni tradisional.

2. Rumah Adat Kalimantan Barat: Rumah Panjae

Di perbatasan Kalimantan Barat dan Malaysia, berdiri megah Rumah Panjae, rumah adat suku Dayak Iban yang mencerminkan nilai-nilai kekompakan, ketahanan, dan kearifan lokal. Lebih dari sekadar tempat tinggal, rumah ini menjadi simbol identitas budaya dan semangat kebersamaan masyarakat Dayak Iban.

a. Ciri Khas Rumah Panjae

  • Bentuk: Rumah Panjae berbentuk memanjang dengan atap yang tinggi dan melengkung seperti perahu. Bentuk ini melambangkan ketahanan, keselarasan dengan alam, dan semangat pantang menyerah dalam menghadapi rintangan.
  • Struktur: Struktur bangunannya kokoh dengan tiang-tiang penyangga yang terbuat dari kayu ulin yang kuat. Atapnya terbuat dari jerami atau seng, dan dindingnya terbuat dari papan kayu.
  • Pembagian Ruangan: Rumah Panjae dibagi menjadi beberapa ruangan, seperti ruang tamu, ruang keluarga, dapur, dan kamar tidur. Pembagian ruangan ini mencerminkan filosofi hidup masyarakat Dayak Iban yang menjunjung tinggi nilai kekeluargaan dan kebersamaan.

b. Keunikan Rumah Panjae

  • Arsitektur yang Kokoh: Rumah Panjae dibangun dengan arsitektur yang kokoh dan tahan lama, mampu menahan terjangan angin dan cuaca ekstrem. Hal ini mencerminkan keuletan dan ketekunan masyarakat Dayak Iban dalam menghadapi alam.
  • Filosofi Pembagian Ruangan: Pembagian ruangan di Rumah Panjae memiliki filosofi yang mendalam. Ruang tamu terletak di bagian depan sebagai tempat menerima tamu dan menjalin hubungan dengan orang luar. Ruang keluarga terletak di bagian tengah sebagai tempat berkumpul dan mempererat tali persaudaraan antar anggota keluarga. Dapur terletak di bagian belakang sebagai tempat memasak dan menyiapkan makanan. Kamar tidur terletak di ruangan terpisah untuk menjaga privasi setiap individu.
  • Nilai-Nilai Sosial: Rumah Panjae bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga menjadi pusat kegiatan sosial dan budaya masyarakat Dayak Iban. Di sini, mereka mengadakan musyawarah adat, pesta adat, dan ritual keagamaan. Rumah Panjae menjadi simbol persatuan, gotong royong, dan nilai-nilai luhur yang dipegang teguh oleh masyarakat Dayak Iban.

c. Fungsi Rumah Panjae

  • Tempat Tinggal: Fungsi utama Rumah Panjae adalah sebagai tempat tinggal bagi beberapa keluarga besar dalam satu komunitas. Hal ini mencerminkan nilai kekeluargaan dan kebersamaan yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Dayak Iban.
  • Ruang Pertemuan Adat: Rumah Panjae sering digunakan sebagai tempat musyawarah adat, menyelesaikan perselisihan, dan mengambil keputusan penting bagi komunitas.
  • Pusat Kegiatan Sosial: Di Rumah Panjae, berbagai kegiatan sosial dan budaya diadakan, seperti pesta adat, ritual keagamaan, dan pertunjukan seni tradisional.

3. Rumah Adat Kalimantan Barat: Rumah Ramin Bantang Bengkayang

Di tengah perbukitan hijau Bengkayang, Kalimantan Barat, berdiri kokoh Rumah Ramin Bantang, rumah adat suku Dayak Bakati yang mencerminkan nilai-nilai keharmonisan, keberagaman, dan kearifan lokal. Lebih dari sekadar tempat tinggal, rumah ini menjadi simbol identitas budaya dan semangat kebersamaan masyarakat Dayak Bakati.

a. Ciri Khas Rumah Ramin Bantang Bengkayang

  • Bentuk: Rumah Ramin Bantang berbentuk memanjang dengan atap yang tinggi dan melengkung seperti perahu. Bentuk ini melambangkan ketahanan, keselarasan dengan alam, dan semangat pantang menyerah dalam menghadapi rintangan.
  • Struktur: Struktur bangunannya kokoh dengan tiang-tiang penyangga yang terbuat dari kayu ulin yang kuat. Atapnya terbuat dari jerami atau seng, dan dindingnya terbuat dari papan kayu.
  • Pembagian Ruangan: Rumah Ramin Bantang dibagi menjadi beberapa ruangan, seperti ruang tamu, ruang keluarga, dapur, dan kamar tidur. Pembagian ruangan ini mencerminkan filosofi hidup masyarakat Dayak Bakati yang menjunjung tinggi nilai kekeluargaan dan kebersamaan.

b. Keunikan Rumah Ramin Bantang Bengkayang

  • Arsitektur yang Kokoh: Rumah Ramin Bantang dibangun dengan arsitektur yang kokoh dan tahan lama, mampu menahan terjangan angin dan cuaca ekstrem. Hal ini mencerminkan keuletan dan ketekunan masyarakat Dayak Bakati dalam menghadapi alam.
  • Filosofi Pembagian Ruangan: Pembagian ruangan di Rumah Ramin Bantang memiliki filosofi yang mendalam. Ruang tamu terletak di bagian depan sebagai tempat menerima tamu dan menjalin hubungan dengan orang luar. Ruang keluarga terletak di bagian tengah sebagai tempat berkumpul dan mempererat tali persaudaraan antar anggota keluarga. Dapur terletak di bagian belakang sebagai tempat memasak dan menyiapkan makanan. Kamar tidur terletak di ruangan terpisah untuk menjaga privasi setiap individu.
  • Ornamen dan Ukiran: Rumah Ramin Bantang dihiasi dengan ornamen dan ukiran yang indah, menceritakan kisah leluhur, adat istiadat, dan kepercayaan masyarakat Dayak Bakati. Ukiran naga di bagian depan rumah merupakan ciri khas yang membedakannya dengan rumah adat lain.
  • Nilai-Nilai Sosial: Rumah Ramin Bantang bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga menjadi pusat kegiatan sosial dan budaya masyarakat Dayak Bakati. Di sini, mereka mengadakan musyawarah adat, pesta adat, dan ritual keagamaan. Rumah Ramin Bantang menjadi simbol persatuan, gotong royong, dan nilai-nilai luhur yang dipegang teguh oleh masyarakat Dayak Bakati.

c. Fungsi Rumah Ramin Bantang Bengkayang

  • Tempat Tinggal: Fungsi utama Rumah Ramin Bantang adalah sebagai tempat tinggal bagi beberapa keluarga besar dalam satu komunitas. Hal ini mencerminkan nilai kekeluargaan dan kebersamaan yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Dayak Bakati.
  • Ruang Pertemuan Adat: Rumah Ramin Bantang sering digunakan sebagai tempat musyawarah adat, menyelesaikan perselisihan, dan mengambil keputusan penting bagi komunitas.
  • Pusat Kegiatan Sosial: Di Rumah Ramin Bantang, berbagai kegiatan sosial dan budaya diadakan, seperti pesta adat, ritual keagamaan, dan pertunjukan seni tradisional.

Cari rumah, apartemen, atau ruko di lokasi strategis, harga kompetitif?!

Semua tersedia lengkap di sini!

4. Rumah Adat Kalimantan Barat: Rumah Betang Samalantan

Di tengah hutan hujan Kalimantan Barat, berdiri megah Rumah Betang Samalantan, rumah adat suku Dayak Samalantan yang mencerminkan nilai-nilai keseimbangan, keharmonisan, dan kearifan lokal. Lebih dari sekadar tempat tinggal, rumah ini menjadi simbol identitas budaya dan semangat kebersamaan masyarakat Dayak Samalantan.

a. Ciri Khas Rumah Betang Samalantan

  • Bentuk: Rumah Betang Samalantan berbentuk memanjang dengan atap yang tinggi dan melengkung seperti perahu. Bentuk ini melambangkan ketahanan, keselarasan dengan alam, dan semangat pantang menyerah dalam menghadapi rintangan.
  • Struktur: Struktur bangunannya kokoh dengan tiang-tiang penyangga yang terbuat dari kayu ulin yang kuat. Atapnya terbuat dari jerami atau seng, dan dindingnya terbuat dari papan kayu.
  • Pembagian Ruangan: Rumah Betang Samalantan dibagi menjadi beberapa ruangan, seperti ruang tamu, ruang keluarga, dapur, dan kamar tidur. Pembagian ruangan ini mencerminkan filosofi hidup masyarakat Dayak Samalantan yang menjunjung tinggi nilai kekeluargaan dan kebersamaan.

b. Keunikan Rumah Betang Samalantan

  • Arsitektur yang Kokoh: Rumah Betang Samalantan dibangun dengan arsitektur yang kokoh dan tahan lama, mampu menahan terjangan angin dan cuaca ekstrem. Hal ini mencerminkan keuletan dan ketekunan masyarakat Dayak Samalantan dalam menghadapi alam.
  • Filosofi Pembagian Ruangan: Pembagian ruangan di Rumah Betang Samalantan memiliki filosofi yang mendalam. Ruang tamu terletak di bagian depan sebagai tempat menerima tamu dan menjalin hubungan dengan orang luar. Ruang keluarga terletak di bagian tengah sebagai tempat berkumpul dan mempererat tali persaudaraan antar anggota keluarga. Dapur terletak di bagian belakang sebagai tempat memasak dan menyiapkan makanan. Kamar tidur terletak di ruangan terpisah untuk menjaga privasi setiap individu.
  • Atap yang Unik: Atap Rumah Betang Samalantan memiliki bentuk yang unik, yaitu melengkung seperti perahu. Bentuk ini melambangkan keseimbangan dan keselarasan dengan alam.
  • Nilai-Nilai Sosial: Rumah Betang Samalantan bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga menjadi pusat kegiatan sosial dan budaya masyarakat Dayak Samalantan. Di sini, mereka mengadakan musyawarah adat, pesta adat, dan ritual keagamaan. Rumah Betang Samalantan menjadi simbol persatuan, gotong royong, dan nilai-nilai luhur yang dipegang teguh oleh masyarakat Dayak Samalantan.

c. Fungsi Rumah Betang Samalantan

  • Tempat Tinggal: Fungsi utama Rumah Betang Samalantan adalah sebagai tempat tinggal bagi beberapa keluarga besar dalam satu komunitas. Hal ini mencerminkan nilai kekeluargaan dan kebersamaan yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Dayak Samalantan.
  • Ruang Pertemuan Adat: Rumah Betang Samalantan sering digunakan sebagai tempat musyawarah adat, menyelesaikan perselisihan, dan mengambil keputusan penting bagi komunitas.
  • Pusat Kegiatan Sosial: Di Rumah Betang Samalantan, berbagai kegiatan sosial dan budaya diadakan, seperti pesta adat, ritual keagamaan, dan pertunjukan seni tradisional.

5. Rumah Adat Kalimantan Barat: Rumah Pasah

Di hulu Sungai Kapuas, Kalimantan Barat, berdiri kokoh Rumah Pasah, rumah adat suku Dayak Kayan yang mencerminkan nilai-nilai kesakralan, kebersamaan, dan kearifan lokal. Lebih dari sekadar tempat tinggal, rumah ini menjadi simbol identitas budaya dan semangat kebersamaan masyarakat Dayak Kayan.

a. Ciri Khas Rumah Pasah

  • Bentuk: Rumah Pasah berbentuk memanjang dengan atap yang tinggi dan melengkung seperti perahu. Bentuk ini melambangkan ketahanan, keselarasan dengan alam, dan semangat pantang menyerah dalam menghadapi rintangan.
  • Struktur: Struktur bangunannya kokoh dengan tiang-tiang penyangga yang terbuat dari kayu ulin yang kuat. Atapnya terbuat dari jerami atau seng, dan dindingnya terbuat dari papan kayu.
  • Pembagian Ruangan: Rumah Pasah dibagi menjadi beberapa ruangan, seperti ruang tamu, ruang keluarga, dapur, dan kamar tidur. Pembagian ruangan ini mencerminkan filosofi hidup masyarakat Dayak Kayan yang menjunjung tinggi nilai kekeluargaan dan kebersamaan.

b. Keunikan Rumah Pasah

  • Arsitektur yang Kokoh: Rumah Pasah dibangun dengan arsitektur yang kokoh dan tahan lama, mampu menahan terjangan angin dan cuaca ekstrem. Hal ini mencerminkan keuletan dan ketekunan masyarakat Dayak Kayan dalam menghadapi alam.
  • Filosofi Pembagian Ruangan: Pembagian ruangan di Rumah Pasah memiliki filosofi yang mendalam. Ruang tamu terletak di bagian depan sebagai tempat menerima tamu dan menjalin hubungan dengan orang luar. Ruang keluarga terletak di bagian tengah sebagai tempat berkumpul dan mempererat tali persaudaraan antar anggota keluarga. Dapur terletak di bagian belakang sebagai tempat memasak dan menyiapkan makanan. Kamar tidur terletak di ruangan terpisah untuk menjaga privasi setiap individu.
  • Ornamen dan Ukiran: Rumah Pasah dihiasi dengan ornamen dan ukiran yang indah, menceritakan kisah leluhur, adat istiadat, dan kepercayaan masyarakat Dayak Kayan. Ukiran naga dan burung enggang merupakan ciri khas yang membedakannya dengan rumah adat lain.
  • Nilai-Nilai Sosial: Rumah Pasah bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga menjadi pusat kegiatan sosial dan budaya masyarakat Dayak Kayan. Di sini, mereka mengadakan musyawarah adat, pesta adat, dan ritual keagamaan yang sakral. Rumah Pasah menjadi simbol persatuan, gotong royong, dan nilai-nilai luhur yang dipegang teguh oleh masyarakat Dayak Kayan.

c. Fungsi Rumah Pasah

  • Tempat Tinggal: Fungsi utama Rumah Pasah adalah sebagai tempat tinggal bagi beberapa keluarga besar dalam satu komunitas. Hal ini mencerminkan nilai kekeluargaan dan kebersamaan yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Dayak Kayan.
  • Ruang Pertemuan Adat: Rumah Pasah sering digunakan sebagai tempat musyawarah adat, menyelesaikan perselisihan, dan mengambil keputusan penting bagi komunitas.
  • Pusat Kegiatan Sosial dan Budaya: Di Rumah Pasah, berbagai kegiatan sosial dan budaya diadakan, seperti pesta adat, ritual keagamaan yang sakral, dan pertunjukan seni tradisional.

6. Rumah Adat Kalimantan Barat: Rumah Betang Pedagi

Di tengah perbukitan hijau Kalimantan Barat, berdiri kokoh Rumah Betang Pedagi, rumah adat suku Dayak Lundaye yang mencerminkan nilai-nilai keharmonisan, ketahanan, dan kearifan lokal. Lebih dari sekadar tempat tinggal, rumah ini menjadi simbol identitas budaya dan semangat kebersamaan masyarakat Dayak Lundaye.

a. Ciri Khas Rumah Betang Pedagi

  • Bentuk: Rumah Betang Pedagi berbentuk memanjang dengan atap yang tinggi dan melengkung seperti perahu. Bentuk ini melambangkan ketahanan, keselarasan dengan alam, dan semangat pantang menyerah dalam menghadapi rintangan.
  • Struktur: Struktur bangunannya kokoh dengan tiang-tiang penyangga yang terbuat dari kayu ulin yang kuat. Atapnya terbuat dari jerami atau seng, dan dindingnya terbuat dari papan kayu.
  • Pembagian Ruangan: Rumah Betang Pedagi dibagi menjadi beberapa ruangan, seperti ruang tamu, ruang keluarga, dapur, dan kamar tidur. Pembagian ruangan ini mencerminkan filosofi hidup masyarakat Dayak Lundaye yang menjunjung tinggi nilai kekeluargaan dan kebersamaan.

b. Keunikan Rumah Betang Pedagi

  • Arsitektur yang Kokoh: Rumah Betang Pedagi dibangun dengan arsitektur yang kokoh dan tahan lama, mampu menahan terjangan angin dan cuaca ekstrem. Hal ini mencerminkan keuletan dan ketekunan masyarakat Dayak Lundaye dalam menghadapi alam.
  • Filosofi Pembagian Ruangan: Pembagian ruangan di Rumah Betang Pedagi memiliki filosofi yang mendalam. Ruang tamu terletak di bagian depan sebagai tempat menerima tamu dan menjalin hubungan dengan orang luar. Ruang keluarga terletak di bagian tengah sebagai tempat berkumpul dan mempererat tali persaudaraan antar anggota keluarga. Dapur terletak di bagian belakang sebagai tempat memasak dan menyiapkan makanan. Kamar tidur terletak di ruangan terpisah untuk menjaga privasi setiap individu.
  • Ornamen dan Ukiran: Rumah Betang Pedagi dihiasi dengan ornamen dan ukiran yang indah, menceritakan kisah leluhur, adat istiadat, dan kepercayaan masyarakat Dayak Lundaye. Ukiran flora dan fauna merupakan ciri khas yang membedakannya dengan rumah adat lain.
  • Nilai-Nilai Sosial: Rumah Betang Pedagi bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga menjadi pusat kegiatan sosial dan budaya masyarakat Dayak Lundaye. Di sini, mereka mengadakan musyawarah adat, pesta adat, dan ritual keagamaan. Rumah Betang Pedagi menjadi simbol persatuan, gotong royong, dan nilai-nilai luhur yang dipegang teguh oleh masyarakat Dayak Lundaye.

c. Fungsi Rumah Betang Pedagi

  • Tempat Tinggal: Fungsi utama Rumah Betang Pedagi adalah sebagai tempat tinggal bagi beberapa keluarga besar dalam satu komunitas. Hal ini mencerminkan nilai kekeluargaan dan kebersamaan yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Dayak Lundaye.
  • Ruang Pertemuan Adat: Rumah Betang Pedagi sering digunakan sebagai tempat musyawarah adat, menyelesaikan perselisihan, dan mengambil keputusan penting bagi komunitas.
  • Pusat Kegiatan Sosial: Di Rumah Betang Pedagi, berbagai kegiatan sosial dan budaya diadakan, seperti pesta adat, ritual keagamaan, dan pertunjukan seni tradisional.

7. Rumah Adat Kalimantan Barat: Rumah Panca Puntu Mang Pihit

Di tengah hutan hujan Kalimantan Barat, berdiri kokoh Rumah Panca Puntu Mang Pihit, rumah adat suku Dayak Punan yang mencerminkan nilai-nilai kesakralan, keseimbangan, dan kearifan lokal. Lebih dari sekadar tempat tinggal, rumah ini menjadi simbol identitas budaya dan semangat kebersamaan masyarakat Dayak Punan.

a. Ciri Khas Rumah Panca Puntu Mang Pihit

  • Bentuk: Rumah Panca Puntu Mang Pihit berbentuk memanjang dengan atap yang tinggi dan melengkung seperti perahu. Bentuk ini melambangkan ketahanan, keselarasan dengan alam, dan semangat pantang menyerah dalam menghadapi rintangan.
  • Struktur: Struktur bangunannya kokoh dengan tiang-tiang penyangga yang terbuat dari kayu ulin yang kuat. Atapnya terbuat dari jerami atau seng, dan dindingnya terbuat dari papan kayu.
  • Pembagian Ruangan: Rumah Panca Puntu Mang Pihit dibagi menjadi beberapa ruangan, seperti ruang tamu, ruang keluarga, dapur, dan kamar tidur. Pembagian ruangan ini mencerminkan filosofi hidup masyarakat Dayak Punan yang menjunjung tinggi nilai kekeluargaan dan kebersamaan.

b. Keunikan Rumah Panca Puntu Mang Pihit

  • Arsitektur yang Kokoh: Rumah Panca Puntu Mang Pihit dibangun dengan arsitektur yang kokoh dan tahan lama, mampu menahan terjangan angin dan cuaca ekstrem. Hal ini mencerminkan keuletan dan ketekunan masyarakat Dayak Punan dalam menghadapi alam.
  • Filosofi Pembagian Ruangan: Pembagian ruangan di Rumah Panca Puntu Mang Pihit memiliki filosofi yang mendalam. Ruang tamu terletak di bagian depan sebagai tempat menerima tamu dan menjalin hubungan dengan orang luar. Ruang keluarga terletak di bagian tengah sebagai tempat berkumpul dan mempererat tali persaudaraan antar anggota keluarga. Dapur terletak di bagian belakang sebagai tempat memasak dan menyiapkan makanan. Kamar tidur terletak di ruangan terpisah untuk menjaga privasi setiap individu.
  • Ornamen dan Ukiran: Rumah Panca Puntu Mang Pihit dihiasi dengan ornamen dan ukiran yang indah, menceritakan kisah leluhur, adat istiadat, dan kepercayaan masyarakat Dayak Punan. Ukiran garis dan geometri merupakan ciri khas yang membedakannya dengan rumah adat lain.
  • Nilai-Nilai Sosial: Rumah Panca Puntu Mang Pihit bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga menjadi pusat kegiatan sosial dan budaya masyarakat Dayak Punan. Di sini, mereka mengadakan musyawarah adat, pesta adat, dan ritual keagamaan yang sakral. Rumah Panca Puntu Mang Pihit menjadi simbol persatuan, gotong royong, dan nilai-nilai luhur yang dipegang teguh oleh masyarakat Dayak Punan.

c. Fungsi Rumah Panca Puntu Mang Pihit

  • Tempat Tinggal: Fungsi utama Rumah Panca Puntu Mang Pihit adalah sebagai tempat tinggal bagi beberapa keluarga besar dalam satu komunitas. Hal ini mencerminkan nilai kekeluargaan dan kebersamaan yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Dayak Punan.
  • Ruang Pertemuan Adat: Rumah Panca Puntu Mang Pihit sering digunakan sebagai tempat musyawarah adat, menyelesaikan perselisihan, dan mengambil keputusan penting bagi komunitas.
  • Pusat Kegiatan Sosial: Di Rumah Panca Puntu Mang Pihit, berbagai kegiatan sosial dan budaya diadakan, seperti pesta adat, ritual keagamaan yang sakral, dan pertunjukan seni tradisional.

Itulah penjelasan lengkap terkait 7 Rumah Adat Kalimantan Barat: Nama, Ciri Khas, Arsitektur, dan Fungsinya. Semoga informasi yang kami berikan bermanfaat, terutama bagi PropKlikers yang hendak membeli rumah, membangun rumah, atau mungkin berencana merenovasi huniannya.

PropertyKlik.com: Portal Properti Terpercaya untuk Wujudkan Hunian Impian Anda #KlikAja

Orang lain juga bertanya: Rumah Adat Kalimantan Barat

  • Ini merupakan salah satu rumah adat suku dayak yang menjadi ciri khas Provinsi Kalimantan Barat. Rumah Radakng disebut sebagai rumah adat suku Dayak Kayanatn terbesar yang ada di Indonesia. Disebut rumah adat terbesar, karena bangunannya memiliki panjang 138 meter dengan lebar 30 meter dan tinggi 7 meter.

  • Mengenal Upacara Adat yang Ada di Kalimantan Barat: 1. Wadian/Bulian. Wadian merupakan kegiatan upacara pengobatan pada suku Dayak Bawo atau Belian pada suku Melayu. 2. Nyangahatan. Upacara ini biasanya dipimpin oleh petugas adat yang menangani padi, yang disebut dengan Tuha Tahu. 3. Gawai Makai Taun. 4. Upacara Adat Buah.

  • Jenis baju adat Kalimantan Barat: King Baba adalah nama pakaian adat yang digunakan oleh laki laki yang berasal dari suku Dayak. King Baba adalah nama pakaian adat yang digunakan oleh laki laki yang berasal dari suku Dayak.

  • Tari Monong adalah tari tradisional Kalimantan Barat yang sudah ada sejak zaman dahulu pada masyarakat adat Dayak.